KETUA Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Bekasi KH Mir’an Syamsuri didampingi Sekretaris Umum MUI Kota Bekasi Buya H Hasnul Kholid P mengikuti Musda MUI Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah kita ikut musda bersama Kiai Miran Syamsuri dengan protokol Covid yang sangat ketat,” ujar Buya Hasnul Kholid P di Hotel Grand Asrilia Bandung.
Peserta, diantaranya utusan MUI Kota/Kabupaten, masing-masing dua orang. Untuk Kota Bekasi yang diutus ketua umum dan sekum. Musda dibuka Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Ikut hadir para ulama, ketua ormas islam, diantaranya Ketua Umum DMI Provinsi Jawa Barat KH Ahmad Sidik.
Tema Musda kali ini adalah ISLAM WASATHIYAH MEMANDU JAWA BARAT JUARA LAHIR DAN BATIN.
Para peserta musda banyak yang memuji program MUI Jabar pada masa khidmat 2015-2020.
Sementara itu, akibat pandemi sehingga jumlah peserta musda dibatasi yang seharusnya 540 orang menjadi hanya 120 orang.
“Akhirnya kita sepakati kalau MUI kabupaten dan kota hanya diikuti ketua umum dan sekretaris umum ditambah para pengurus MUI Jabar,” kata Sekretaris Umum MUI Provinsi Jawa Barat KH Rafani Achyar.
Agenda pembahasan dalam musda dari Selasa-Kamis (26-28 Januari 2021) kali ini adalah laporan kegiatan atau laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum KH Rachmat Sjafei periode 2015-2020.
“Di dalam AD/ART MUI ini tidak ada penolakan atau penerimaan laporan, cuma kepada para peserta musda dan ormas-ormas Islam untuk memberikan tanggapan,” ujarnya.
Karena dalam musda ini juga dihadiri enam ormas Islam yakni NU, Muhammadiyah, Persis, Mathla’ul Anwar, Syafikat Islam, dan Persatuan Umat Islam (PUI) yang diwakili ketua umum.
“Ada juga unsur perguruan tinggi yakni UIN Sunan Gunung Djati, Uninus dan Unisba yang diwakili rektornya,” ujarnya.
Pembahasan lain adalah rancangan program untuk lima tahun ke depan yang bersifat visioner. “Yakni MUI Jabar harus bisa menjawab tantangan dan memberikan solusi atas permasalahan umat,” ujarnya
Tantangan umat lima tahun ke depan adalah teknologi informasi, budaya global, ledakan penduduk dan kemiskinan akibat pandemi Covid-19.
“Termasuk pendidikan kita yang merosot kualitasnya karena adanya pembelajaran jarak jauh. Bagaimana nasib bangsa kalau pendidikan seperti ini terus?” katanya.
Mengenai calon ketua umum MUI Jabar, Rafani mengatakan, mekanisme untuk pencalonan ketua umum MUI memakai sistem formatur.
“Jadi ada 13 orang sebagai formatur yang akan memilih kepengurusan baru,” katanya yang menambahkan Ketua Umum MUI Jabar saat ini Prof Dr KH Rachmat Sjafei masih kuat dukungannya.
Musda MUI Jabar kali ini bertujuan untuk menyampaikan Laporan Kegiatan MUI Jabar masa khitmad 2015-2020 dan memilih formatur, serta menetapkan Ketum MUI serta pengurus harian MUI Jabar masa khidmad 2020-2025. (has/kim)