RABU (30/6), sekitar pukul 11.35, Walikota Bekasi Rahmat Effendi hadir di kantor Majelis Ulama Indonesia(MUI) Kota Bekasi yang juga eks Kemenag. Di sini, Pepen–sapaan akrabnya, sibuk memasuki satu ruangan ke ruangan lainnya dan juga dari lantai satu hingga kedua lantai di ruangan kantor itu.
Selidik punya selidk, ternyata kedatangannya adalah untuk mengecek seluruh isi ruangan yang akan direnovasi dalam waktu dekat. Makanya, mau tak mau Ketua Umum MUI Kota Bekasi KH Mir’an Syamsuri, Sekum Hasnul Kholid Pasaribu dan segenap para pengurus lainnya pun terpaksa angkat bicara apa saja yang akan direnovasi.
“Nah yang ini juga harus diperbaiki (sambil menunjuk ubin yang rusak di lantai 1, selain pengecatan, perbaikan saluran air, dan kamar mandi,” kata Hasnul.
Hal senada juga disampaikan Mir’an Syamsuri. “Ruangannya sudah cukup representatif buat MUI Kota Bekasi, namun di sana sini harus diperbaiki karena memang merupakan gedung lama,” jelasnya.
Alhasil, ssetelah berkeliling dari ruangan yang satu ke ruangan lainnya, dari lantai satu hingga dua, Pepen pun sepakat bahwa gedung yang dibangun pada 2003 itu harus dibenahi. “Ya, sudah, kita harus segera benahi gedung ini. Mulai pengecatan sampai perbaikan di sana-sini. Pokoknya nanti gedung ini akan megah dan bagus kembali, apalagi gedung ini sudah dibangun sejak 2003. Kita aja yang punya anak kalau kelahiran tahun segitu sudah punya cucu,” tandas Pepen sambil tertawa.
Dia berharap, setelah gedung mengalami perbaikan di sana-sini, nantinya bisa dihuni seluruh pengurus MUI Kota Bekasi. “Di sinilah peradaban ummat Islam Kota Bekasi itu kita mulai. Jadi harus terisi semuanya nanti. Kita akan bikin yang bagis terhadap ini gedung,” lanjutnya. (zas)