LEMBAGANYALEMBAGA Dakwah Khusus (LDK) MUI Pusat, kembali menyelenggarakan Diklat Nasional Kristologi yang
ke-6 tahun 2021, Sabtu-Ahad, 25-26 Syafar 1443 H bertepatan 2-3 Oktober 2021 M. Seluruh kegiatan
dipusatkan di Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN (Al_Fatih Kaafah Nusantara) Bekasi – Jawa Barat,
Pimpinan KH Fadzlan Rabbani Garamatan.
Pada Diklat Nasional Kristologi ke-6, secara khusus LDK-MUI
Pusat memberikan Anugerah LDK Awards yang Pertama tahun 2021 ini yang diberikan kepada Keluarga
& Lembaga-lembaga Mualaf yang telah mendedikasikan aktivitasnya dalam rangka merawat dan
menjaga Aqidah Ummat. Kegiatan tersebut terselenggara dengan sukses atas dukungan dan fasilitasi
penuh dari Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN.
Diklat Nasional Kristologi Ke-6 LDK-MUI Pusat ini, dibuka Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Pusat, Buya Dr H Amirsyah Tambunan MA. Dalam sambutannya, Buya Amirsyah memberikan arahan terkait maraknya tindakan dan upaya pemurtadan di tengah-tengah masyarakat yang harus disikapi dengan upaya-upaya penguatan Aqidah Ummat. Meskipun secara sunatullah ada upaya-upaya untuk menjauhkan ummat Islam dari Islam, namun LDK harus tetap bersemangat, dan berupaya untuk tetap fokus memberikan penguatan Aqidah Ummat, salah satunya dengan melakukan diklat-diklat sebagaimana yang dilakukan LDK MUI Pusat saat ini. Hal ini penting untuk konsolidasi dengan ormas-ormas Islam dan simpul-simpul lembaga anti pemurtadan.
Senada dengan Buya Amirsyah, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DP MUI Pusat KH Dr Muhyiddin Junaedi MA yang bertindak sebagai Keynote Speaker dalam acara Diklat Nasional Kristologi Ke-6 ini, memberikan arahan dengan mengurai perkembangan dan informasi Islam diberbagai belahan dunia yang sangat mencerahkan dan menggairahkan, membuat suasana ruang diklat semakin hangat dengan informasi-informasi segar yang disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Pusat Masa Khidmat 2015-2020 tersebut.
Ketua Panitia Diklat Nasional Kristologi Ke-6 dan Anugerah LDK-Awards Pertama, Epen Supendi mengatakan, acara yang digelar ini sebagai Program Rutin LDK MUI Pusat yang merupakan program prioritas, lebih-lebih memperhatikan dinamika ditengah-tengah masyarakat dan maraknya postingan di medsos video-video yang memuat konten musik, video singkat terkait propaganda kristenisasi secara
terselubung.
Dalam laporan singkatnya, Epen mengatakan Tema Diklat Nasional Kristologi tahun 2021 ini adalah “Meneguhkan Komitmen, Menjaga Aqidah Ummat dari Pemurtadan dan Aliran Sesat”. Diklat Nasional Kristologi Ke-6 Tahun 2021 ini diikuti 240 peserta dari berbagai Wilayah Di Indonesia, terdiri dari Pengurus LDK MUI Pusat, perwakilan Komisi, Badan dan Lembaga MUI Pusat, LDK Provinsi, Ormas-
ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, Persis dan Ormas Islam Lainnya, serta Lembaga-lembaga Anti
Pemurtadan dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua LDK MUI Pusat Drs H Abu Deedat Syihabudin MH yang juga merupakan pakar Kristologi menegaskan dalam sambutannya, bahwa Lembaga Dakwah Khusus (LDK) yang semula bernama KDK (Komite Dakwah Khusus) muncul dan dibentuk karena merespon atas tindakan para misionari yang
membawa 300 orang anak-anak muslim Indonesia pasca Tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004, yang ketika kembali ke Aceh sudah berpindah Aqidah. Maka konsolidasi diantara Ormas Islam, lembaga-lembaga anti pemurtadan, menjadi hal yang sangat penting dan mendesak untuk membentengi dan penguatan Aqidah Ummat.
Sementara dalam sambutannya, tuan rumah Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN (Al-Fatih Kaafah Nusantara), KH Fadzlan Rabbani Garamatan menyambut gembira atas ditunjuknya Pesantren Nuu Waar menjadi tuan rumah pelaksanaan Diklat Nasional Kristologi Ke-6 LDK MUI Pusat dan sekaligus sebagai tempat Penganugerahan LDK Awards Pertama Tahun 2021. Kehadiran para ‘Alim, para ‘Ulama, para Assatidz dan Assatidzah dari berbagai daerah di Indonesia ini merupakan kegembiraan tersendiri
bagi Nuu Waar, semoga menjadi wasilah mengundang keberkahan Allah SWT.
Dalam menyambut para peserta dan tamu Undangan, Pondok Pesantren Nuu Waar tidak sekedar menyajikan hidangan makanan khusus, selain itu di sela acara Diklat, Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar, menyelenggarakan terapi Woukuf untuk kebugaran para tamu undangan, keluarga, dan Pimpinan Lembaga Mualaf serta peserta diklat yang membuat kondisi mereka kembali bugar.
Diklat Nasional Kristologi Ke-6 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN ini, mendapat
apresiasi yang sangat prositif dari para peserta juga dari para mualaf dan lembaga-lembaga Mualaf yang
hadir. Pada 2021 ini, LDK MUI Pusat memberikan LDK Awards yang Ke-1 kepada 28 orang tokoh
Mualaf dan 26 Lembaga Mualaf yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogyakarta, Bogor. Baik peserta, keluarga Mualaf maupun pimpinan lembaga Mualaf hadir dalam acara tersebut dengan biaya perjalanan ditanggung masing-masing. Ini merupakan bagian komitmen dari para peserta dalam upaya menangkal pemurtadan, penistaan agama dan aliran-aliran sesat.
Dan sebagai wujud komitmen para peserta, ditunjukkan dengan antusiasnya mengikuti acara diklat
secara khidmat, hingga acara berakhir. Dengan berkomitmen dan bertekad untuk bergabung dalam LDK-
LDK MUI yang segera diprogramkan, untuk pembentukannya di Tingkat Provinsi dan Kota-Kabupaten di
seluruh Indonesia. (zas)