Connect with us

Hi, what are you looking for?

MUI PUSAT

Alasan Mengapa Cinta Tanah Air Bagian dari Syariat Islam

Mencintai tanah kelahiran, Tanah Air tempat kita tumbuh, dan menghabiskan sisa usia adalah perasaan yang muncul begitu saja. Cinta Tanah Air hampir dapat dipastikan merupakan fitrah bani Adam.

Perasaan ini bahkan dapat dibilang universal. Menghinggapi hati seluruh manusia lintas ruang dan zaman.

Nabi Muhammad SAW. sendiri, dalam beberapa hadits, terekam dengan cukup detail sangat mencintai tanah kelahirannya, Tanah Airnya, kota Makkah.

Misalnya hadits riwayat Imam Tirmidzi :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَكَّةَ : ” مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ، وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ “

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, “‘Rasulullah SAW. bersabda kepada kota Makkah, ‘Sungguh dirimu (kota Makkah) negeri yang amat indah, dan paling aku cintai, jikalau masyarakat Makkah tidak mengusirku, niscaya aku tidak akan tinggal di tempat lain selain dirimu (kota Makkah)’” (HR. Tirmidzi no. 3926)

Tidak hanya kecintaan Nabi terhadap kota Makkah, Nabi juga sangat mencintai kota Madinah. Tempat di mana dakwah Nabi terbilang sangat sukses. Nabi tinggal di kota ini sekitar 10 tahun, kota ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Nabi SAW.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ، وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا.

Dari Anas ra. berkata; Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila pulang dari bepergian dan melihat dataran tinggi kota Madinah, Beliau mempercepat jalan unta Beliau dan bila menunggang hewan lain Beliau memacunya karena kecintaannya (kepada Madinah). (H.R. Bukhari no. 1886)

Hadis ini, mendapat komentar dari Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam karyanya Fathul Bari :

الحديث دلالة على فضل المدينة، وعلى مشروعية حب الوطن والحنين إليه

Hadits ini menjadi dalil keutamaan kota Madinah dan menjadi dalil bahwa mencintai dan menyayangi Tanah Air adalah bagian dari syariat Islam.

Saya kira, sudah cukup jelas dan cukup bukti bahwa mencintai Tanah Air tidak hanya sekadar perasaan cengeng anak manusia. Cinta Tanah Air adalah bagian dari syariat Islam, dengan mencintai Tanah Air dalam hal ini adalah negara Indonesia, kita telah melaksanakan syariat Islam dan telah menjaga negeri ini dari kehancuran. Wallahu A’lam.

(Ilham Fikri/Angga)

Total Views: 1391 ,
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait

MUI PUSAT

Malang, MUIJatim.or.id Sebanyak 50 siswa-siswi Sekolah Alam Al Izzah Krian, Kabupaten Sidoarjo tanggal 27 September 2023 mengunjungi Demplot Usaha Lebah Madu Berbasis Syariah atas...

Berita

JAKARTA, MUI.OR.ID– Beberapa hari ini ramai pemberitaan di media massa soal status kehalalan pewarna Karmin atau yang berasal dari serangga Cochineal untuk dijadikan sebagai...

Berita

Dalam memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW., alias Maulid Nabi, yaitu pada 12 Rabiul Awal, ada banyak amalan yang dapat dilakukan. Misalnya membaca shalawat, berpuasa,...

Berita

Oleh Dr Agus Hermanto MHI, pengurus Komisi Penelitian MUI Lampung (الخطبة الأولى) السّلام عليكم ورحمة الله وبركاتهالحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ...