Connect with us

Hi, what are you looking for?

Berita

Catatan Kritis untuk Industri Media Tanah Air dan Tanggung Jawab Sosial Jurnalis

JAKARTA— Ketua Pokja Jurnalisme Komisi Infokom MUI menyampaikan kritik terhadap praktik industri media Tanah Air belakangan ini.

Menurut dia, industri media pada saat ini tengah berkolaborasi dengan kekuatan politik. “Kalau berbicara mengenai independensi, media semakin parah dari beberapa sisi,” kata saat menjadi narasumber Halaqah Mingguan Infokom MUI dengan tema “Tanggung Jawab Sosial Jurnalis Menghadapi Krisis Ekonomi-Politik Global” yang dilaksanakan melalui zoom meeting, Rabu (02/11/2022) malam.

Idy yang juga Waketum Forum Jurnalis Wakaf Indonesia ini bahkan tak segan berpandangan akan menyebabkan tanggung jawab sosial media menjadi rendah, karena didapati penguasa dan pengusaha bersatu mengangkangi media.

Tidak hanya itu, banyak para penguasa media yang terjun langsung ke politik. Kemudian memanfaatkan medianya untuk kepentingan politiknya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dari permasalahan yang ada pada zaman krisis ekonomi politik global ini, Idy memberikan solusi untuk menghadapinya.
Pertama, seorang media (jurnalis) menyampaikan informasi tanpa provokasi. Ini bisa terjadi jika medianya independen.

Kedua, tetap menjadi refrensi yang terpercaya dan teruji di era disrupsi. Dimana pada saat ini banyak sekali informasi-informasi hoaks, yang nuansanya bertujuan lain.
Ketiga, media perlu meredam potensi deskruktif. Keempat, media harus bisa menjadi ruang diskursus publik.

Dan terakhir, media menawarkan alternatif solusi yang konkret, dan bahkan kalau perlu seorang jurnalisnya ikut turun tangan dalam batas-batas tertentu.

Menutup pemaparannya dia mengatakan bahwa tanggungjawab sosial media harus secara nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai konsumen informasi. Selain itu masyarakat juga akan terliterasi di depan media, di hadapan Jurnalis, sehingga masyarakat kedepannya akan semakin krisis terhadap media (jurnalis).

Sementara itu, dalam catatan pembuka, Wasekjen MUI Bidang Infokom, KH Asrori S Karni, menekankan bahwa seorang jurnalis harus memiliki rasa tanggung jawab sosial.

“Seorang jurnalis itu harus memiliki sisi tanggung jawab sosial, jadi kalau di perusahaan ada Corporate Social Responsibility (CSR), maka dalam dunia jurnalisme kita pikirkan semacam journalist social responsibility,” kata dia.

“Saya kira, jurnalisme sendiri filosofinya adalah tanggung jawab social, karena dia hadir untuk memenuhi hak public untuk tahu,” imbuhnya.

Dewasa ini, media sosial sudah menjadi bagian dari masyarakat. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi, masyarakat semakin mudah mengakses berita-berita dari media sosial setiap harinya.
Dengan pesatnya perkembangan ini, diharapkan jurnalis dapat menyajikan informasi yang bersifat edukatif.

“Fungsi jurnalis selain desimenasi informasi, yang penting adalah fungsi edukasi. Fungsi ini adalah tanggung jawab sosial, kritik sosial,” kata dia. (Ratna/ Dhea Oktaviana, ed: Nashih)

Total Views: 1188 ,
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait

MUI PUSAT

Malang, MUIJatim.or.id Sebanyak 50 siswa-siswi Sekolah Alam Al Izzah Krian, Kabupaten Sidoarjo tanggal 27 September 2023 mengunjungi Demplot Usaha Lebah Madu Berbasis Syariah atas...

Berita

JAKARTA, MUI.OR.ID– Beberapa hari ini ramai pemberitaan di media massa soal status kehalalan pewarna Karmin atau yang berasal dari serangga Cochineal untuk dijadikan sebagai...

Berita

Dalam memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW., alias Maulid Nabi, yaitu pada 12 Rabiul Awal, ada banyak amalan yang dapat dilakukan. Misalnya membaca shalawat, berpuasa,...

Berita

Oleh Dr Agus Hermanto MHI, pengurus Komisi Penelitian MUI Lampung (الخطبة الأولى) السّلام عليكم ورحمة الله وبركاتهالحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ...