JAKARTA— Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI bekerjasama dengan BKKBN, Rumah Zakat, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan workshop menurunkan stunting. Ketua Komisi PRK MUI Siti Ma’rifah, menyampaikan bahwa workhop ini bertujuan melahirkan generasi berkualitas.
“Stunting berisiko melemahkan imunitas, menghambat pertumbuhan fisik, menghambat perkembangan kognitif yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan, ” ujarnya dalam workshop stunting bertema “Keluarga Sehat Islam Membentuk Generasi Kuat Sejahtera”, Sabtu (26/11) di IPB Convention Centre, Bogor.
Dikatannya, pemerintah menargetkan stunting di Indonesia turun meyentuh angka 14% pada 2024. BKKBN ditunjuk sebagai ketua pelaksana program ini.
Dia menyampaikan, kunci pencegahan stunting bisa dimulai dari remaja perempuan. Sebab, kata dia, ketika remaja ini tumbuh menjadi seorang ibu, maka ia harus memiliki gizi yang baik. Gizi yang baik bagi calon ibu akan terbawa sampai menjadi dewasa dan memasuki masa kehamilan.
“Salah satu gerakan aksi bergizi adalah pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, ” katanya.
Gerakan pemberian tablet tambah darah ini, kata dia, karena tingkat anemia remaja masih tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, anemia pada remaja masih 20 persen. Anemia pada anak usia 5 sampai 14 tahun sebesar 26,8 persen, usia 15 sampai 24 tahun mencapai 32 persen.
“Kepatuhan remaja puri mengonsumsi tablet tambah darah saat ini masih rendah. Remaja putri yang memperoleh tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir mencapai 76,2 persen, tetapi hanya 1,4 persen remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran, ” ungkapnya.
Dia menambahkan, workshop ini untuk meningkatkan kerjasama antar lembaga yang memiliki perhatian bidang stunting. IPB, kata dia, berperan mengkaji bahan-bahan yang aman, bergizi, dan sesuai kebutuhan remaja untuk hidup aktif dan sehat. Peran Rumah Zakat untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat terkait stunting.
Dia mengatakan, ajakan mengurangi stunting ini ditegaskan dalam Al-Quran. Ada perintah tentang tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah.
“Oleh karena itu, kami berharap webinar ini dapat menambah pengetahuan tentang stunting, gejala, dan pencegahannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang pola makan seimbang, ” pungkasnya. (Siti Nurmah Putriani/Azhar)