Connect with us

Hi, what are you looking for?

Berita

Rakornasi Komisi HLNKI Rumuskan Wasathiyah Islam dalam Diplomasi MUI

JAKARTA— Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Komisi HLN-KI di Aula Buya Hamka, Kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis (24/11/2022) lalu.

Rapat koordinasi digelar dalam upaya pelaksanaan program kerja, pengembangan dan penguatan kelembagaan MUI, khususnya Komisi HLNKI se-Indonesia.

Beberapa ide yang dibahas dalam rapat tersebut di antaranya adalah terkait pijakan dasar wasathiyyatul Islam dalam diplomasi MUI.

“Dalam konteks kebijakan luar negeri dan latar belakang masyarakat Indonesia yang sangat majemuk, dengan keragaman agama, etnis, budaya, dan kepercayaan yang dimiliki, kebijakan penguatan moderasi beragama ini menjadi sebuah keniscayaan,” kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, dalam keterangannya, kepada MUIDigital, Ahad (27/11/2022).

Dia mengatakan, Keragaman Indonesia meniscayakan lahirnya perbedaan tafsir baik dalam nilai-nilai ibadah, keadilan, persatuan dan kesatuan, kemanusiaan serta aktivitas politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Jika tidak dikelola dengan baik, menurut dia, keragaman tafsir keagamaan diatas dapat menimbulkan gesekan atau konflik, baik intra umat beragama, antarumat beragama, maupun antara umat beragama.

Oleh karena itu, dia mengatakan MUI berpedoman pada prinsip dan komitmen pada pembangunan persatuan umat (tauhidul ummah), menyatukan kerangka pemahaman agama ahlussunnah wal jama’ah (taswiyatul afkar), dan membangun sinergitas gerakan (tansiqul harakah) dalam bingkai wasathiyah.
Dalam Rakornas kali ini, para narasumber menyampaikan materi-materinya yang berkaitan program kerja, haluan, dan pedoman-pedoman HLNKI.

Prof Sudarnoto menyatakan pihaknya membuat draf pedoman untuk Komisi HLNKI dan meminta masukan dan jika perlu akan didiskusikan lebih lanjut.

Para peserta yang hadir dalam Rakornas ini juga mengutarakan pertanyaan, saran, dan masukan kepada para narasumber pada acara tersebut. Kebanyakan saran dan masukan yang masuk dari Komisi, Badan dan Lembaga (KBL) MUI menyampaikan bahwa fungsi komisi HLNKI sangat strategis dan komisi tersebut harus bisa memanfaatkan peranannya untuk menjadi juru bicara dan promotor dari produk-produk yang dihasilkan KBL MUI ke dunia internasional.

Acara juga dihadiri Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal, KHShalahuddin Al Aiyub sebagai pembicara dan Dubes Bunyan Saptomo.

Keduanya membahas terkait posisi MUI dalam diplomasi di Indonesia serta apa saja peran-peran yang dapat dikerjakan Komisi HLNKI MUI se-Indonesia. [Muhammad Alif Ananda Zoen/Yanuardi Syukur, ed: Nashih ]

Total Views: 2695 ,
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait

MUI PUSAT

Malang, MUIJatim.or.id Sebanyak 50 siswa-siswi Sekolah Alam Al Izzah Krian, Kabupaten Sidoarjo tanggal 27 September 2023 mengunjungi Demplot Usaha Lebah Madu Berbasis Syariah atas...

Berita

JAKARTA, MUI.OR.ID– Beberapa hari ini ramai pemberitaan di media massa soal status kehalalan pewarna Karmin atau yang berasal dari serangga Cochineal untuk dijadikan sebagai...

Berita

Dalam memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW., alias Maulid Nabi, yaitu pada 12 Rabiul Awal, ada banyak amalan yang dapat dilakukan. Misalnya membaca shalawat, berpuasa,...

Berita

Oleh Dr Agus Hermanto MHI, pengurus Komisi Penelitian MUI Lampung (الخطبة الأولى) السّلام عليكم ورحمة الله وبركاتهالحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ...