LEMBAGA Pendidikan Kader Ulama (LPKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi mewisuda mahasiswanya pada Minggu (24/12/2023) di Kemenag Kota Bekasi. Acara yang mengambil tema “Meneguhkan Peran Alumni PKU MUI Dalam Dakwah Islam Wasatiyah dan Pemberdayaan Masyarakat” itu dihadiri Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi Abdul Manan, Wakil Ketua Umum MUI Kota Bekasi KH Sukandar Ghazali, Sekum MUI Kota Bekasi Buya Hasnul Kholid Pasaribu dan pengurus harian MUI Kota Bekasi lainnya, Kabagkessos, Kesbangpol. MUI DKI Jakarta, Kasubag Kemenag, Ketua-ketua MUI Kecamatan, ormas-ormas Islam dan lainnya.
Diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan lagu Indonesia Raya, acara wisuda pun dimulai dengan pembacaan surat keputusan. Mahasiswa yang ditetapkan lulus berjumlah 31 orang.
Direktur LPKU MUI Kota Bekasi Abu Bakar Rahziz dalam wisuda tersebut mengucapkan selamat kepada para da’i yang diwisuda. “PKU ini persyaratannya hanya yang ber-KTP Kota Bekasi. Dari 49 yang terdaftar yang lulus hanya 31 orang. Jika alumni PKU punya ciri-ciri Islam wasatiyah maka Insya Allah kita akan hidup yang aman dan tenteram,” ujarnya.
Dia melanjutkan, “Ciri dari yang wasathiyah adalah tawazun (berimbang) kita tidak cuma belajar ilmu agama, tetapi juga harus kita paham ilmu umum. Apalagi saat ini adalah dunia dakwah begitu inovatif dan begitu kreatif, jadi kita harus bisa memahami antara teknologi, agama, dunia, dan akhirat yang berimbang.”
Sementara Wakil Ketua Umum MUI Kota Bekasi KH Sukandar Ghazali juga mengucapkan selamat kepada para da’i yang diwisuda. “Inilah da’i yang ditunggu-tunggu umat muslim Tanah Air, khususnya di Kota Bekasi. Ulama jangan terkecoh dengan kehidupan dunia,” tegasnya.
Sedangkan Kasubag Kemenag Abdul Syakur menyebutkan, para da’i yang diwisuda diharapkan mampu memberi kesejukan dalam tahun politik ini.
Pj Wali Kota Bekasi yang diwakili Kabagkessos H Narol Dwiprana mengapresiasi LPKU MUI Kota Bekasi yang melakukan regenerasi para ulama Kota Bekasi sehingga Kota Bekasi tidak akan pernah kehabisan stok ulama di masa datang.
Acara puncak diakhiri dengan Stadium General oleh Dr KH. Muhammad Faiz Syukron yang juga Ketua Umum MUI DKI Jakarta. “PKU itu sangat mahal sekali nilainya. Maka PKU itu penting sekali. Sebut saja hukum fikih e-toll tak ada ditemukan, tapi kemungkinan kita akan halalkan di masa datang. Atau taruh uang di bank, hukumnya apa? Ini yang mesti kita putuskan bersama. Jadi kita harus lihat maunya ekonom itu apa?” katanya. (zas/Amanda)