Ketua MUI Kota Bekasi KH Mir’an Syamsuri menghadiri tahlil ketujuh hari almarhum KH Nasir Thabrani, Ketua MUI Kecamatan Bantargebang, Sabtu (26/9) malam di kediaman almarhum di Bantargebang.Ikut hadir pengurus MUI Kota Bekasi ustd H Norkhakim MPd, pengurus MUI Bantargebang, para ulama dan tokoh masyarakat di wilayah Bantargebang.
Dalam tausyiahnya, KH Mir’an Syamsuri mengingatkan, salah satu yang pasti terjadi di dunia ini adalah kematian. Oleh karena itu bagi yang masih hidup agar memperbanyak amal ibadah, karena amal ibadah itulah yang nantinya menjadi bekal yang akan menyelamatkan kita di akhirat.
Kekayaan, asset tidak akan dibawa mati, akan tetapi amal ibadah yang akan dibawa mati.
“Semua perbuatan selama hidup di dunia yang fana akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Kekayaan didapat dari mana, dipakai untuk apa. Jika manusia meninggal dunia, maka ada tiga amalan yang akan dibawa mati. Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh (HR Muslim),” ujarnya.
Sedekah Jariah adalah sedekah yang diberikan dalam bentuk apapun, namun memberi manfaat yang panjang tiada putus bagi orang lain. Sedangkan ilmu yang bermanfaat adalah amalan yang akan diberi pahala tiada putus oleh Allah SWT. Ilmu yang bermanfaat ini adalah ilmu yang diamalkan dan berguna bagi orang lain.
Selanjutnya yang memberikan pahala tiada henti adalah anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya. Anak yang shaleh adalah anak yang dididik dengan sangat baik oleh orang tuanya sehingga anak tersebut menjadi anak yang taat kepada Allah SWT dan patuh kepada orang tuanya.
Oleh karena itu jika diamanahi anak oleh Allah, hendaknya dididik sebaik mungkin hingga jadi anak yang saleh. (Norkhakim)