JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sabtu (08/01) hari ini melaksanakan Orientasi Untuk Semua Pengurus secara virtual. Orientasi ini berlangsung sehari penuh mulai pukul 08.00 WIB pagi sampai 15.00 sore hari. Orientasi tersebut akan diisi jajaran pimpinan harian MUI dengan berbagai materi mulai dari Ke-MUI-an sampai hal teknis seperti keuangan.
Materi akan disampaikan oleh Ketua Umum MUI, Wakil Ketua Umum MUI, Wakil Sekjen MUI, bahkan Bendahara MUI. Ratusan peserta dari pengurus Komisi, Badan, dan Lembaga hadir dalam orientasi yang bersifat internal ini. Sebelumnya, orientasi serupa juga telah dilaksanakan khusus untuk Pimpinan Harian MUI dan Pimpinan Komisi, Badan, dan Lembaga.
Tokoh yang dikenal sebagai Ketua Tim Pengarah Konferensi Ulama Perempuan Indonesia ini menyampaikan, orientasi ini dilaksanakan dalam rangka menyamakan gerak langkah seluruh pengurus MUI. Sebab, pengurus MUI berasal dari latar belakang yang beraneka ragam.
“Orientasi ini akan menjadi forum taswiyatul manhaj dan tansiqul harakah, kita sama-sama menyatukan langkah, cara pandang, dan persepsi, serta mengkoordinasikan mulai dari hal yang sifatnya substantif paradigmatik sampai hal yang sifatnya teknis operasional implementatif,” ujarnya, Sabtu (30/01) saat memberikan sambutan.
Dikatakannya, penyatuan langkah gerak ini diperlukan karena latar belakang pengurus MUI yang beraneka ragam. Keberagaman pengurus MUI itu, tutur Wakil Sekjen MUI Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga itu, mencakup banyak aspek. Mulai dari asal organisasi, keilmuan, pengalaman, bahkan usia. Orientasi ini juga menjadi ruang perjumpaan antarpengurus dari berbagai latar belakang tersebut.
“Bahkan pengurus MUI sekarang ini ada yang usia kolonial dan usia milenial. Tapi generasi milenial relatif lebih sedikit karena para masayikh dan syaikhat di organisasi MUI sebagian besar diisi oleh beliau yang sudah mapan dan matang, dari segi keilmuan, pengalaman, maupun segi khidmat kebangsaan dan kenegaraan,” katanya.
Inisiator Konferensi Muslimah Indonesia ini berharap, materi yang disampaikan dalam orientasi oleh pimpinan harian MUI tersebut bisa menjadi rujukan bersama. Sehingga dalam lima tahun ke depan, semua pengurus MUI bisa menjalankan khidmah dengan maksimal.
“Mudah-mudahan materi yang disampaikan nanti bisa menjadi rujukan bersama pengurus MUI dalam pengkhidmatan lima tahun ke depan. Ini semua dalam rangka memperteguh pengkhidmatan MUI melalui Komisi, Badan, dan Lembaga di mana kita semua berada,” ujarnya.
Orientasi ini, menurut dia, menjadi titik pijak bersama pengurus MUI dalam berkhidmat. Sebab mandat dan tugas MUI sangatlah berat. MUI menjadi rujukan umat, masyarakat, dan rujukan-mitra pemerintah.
“Tentu saja, ruang khidmah dan tanggung jawab dan beban amanat ini perlu dipikul dengan semangat yang maksimal, dalam rangka khimayatut din, himayatul ummah, dan himayatut daulah,” paparnya. (Azhar/Din)