SIANG itu, Sabtu (19/6) tepatnya pukul 12.05, di lantai 2 Aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, mahasiswa Pendidikan Kader Ulama (PKU) Kota Bekasi baru saja usai melaksanakan kegiatan rutinnya. Apalagi jika bukan PKU yang baru saja diasuh Zulkarnain Alfisyahrin di pertemuan kedua setelah KH Mir’an Syamsuri di pertemuan pertama.
Ya, tanpa diperintah, mereka sudah duduk di lantai setelah satu per satu mengambil nasi boks oleh panitia. Saat itu memang jadwal makan siang. Bachtiar Efendi, salah satu mahasiswa langsung memberi komando untuk duduk bersila dan membuka boks makan, dan dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirohim, semuanya secara bersama langsung menyantap makan siangnya.
“Lumayan pak karena seteah dua kali pertemuan hari ini, apalagi cuaca cukup dingin yang disertai hujan dari pagi, membuat perut kita keroncongan juga. Alhamdulillah, hidangan dari panitia kita santap bersama. Model seperti ini memang kita lakukan sejak awal pendidikan, yakni santap bersama,” ujar mahasiswa PKU lainnya, Ade Kurnia.
Hal senada disampaikan Muhtar Abuna’im. “Pada pertemuan pertama dengan Ketua Umum MUI (KH Mir’an Syamsuri) dan pertemuan kedua dengan Pak Zul (Zulkarnain Alfisyahrin) cukup seru kajiannya. Usai kajian keduanya, tak terasa perut kita lapar, dan alhamdulillah ada sajian makan siang dari panitia makanya kita santap bersama,” jelasnya.
Memang, inilah yang dilakukan mahasiswa pada setiap siang seusai kajian dari berbagai nara sumber dalam kajian Islam di PKU MUI Kota Bekasi, yakni santap bersama. (zas)