JAKARTA – Ketua Pengarah Ganas Annar MUI Pusat, KH Sodikun mengajak seluruh elemen masyarakat hingga pemerintah bersatu dalam penanggulangan bencana.
“Bicara masalah bencana, tidak lepas dari manusia sebagai pelaku dan penerima. Di satu sisi manusia sebagai pelaku lahirnya bencana dan di sisi lain pula ia menjadi korban dari ulah tangan manusia yang lain,” jelas KH. Sodikun, Kamis (25/08).
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI itu, Kiai Sodikun menyampaikan bahwa bencana sebuah realitas dan sunnatullah yang memerlukan upaya konkret dan strategis untuk menanganinya.
Acara LPB MUI itu sendiri dilaksanakan di Serang, Banten, dengan tajuk “Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Bagi Ormas Islam Aktivis Penanggulangan Bencana di Provinsi Banten”.
Berangkat dari pemahaman bahwa bencana ditimbulkan dari manusia berdasarkan pada perilaku negatif yang dilakukannya, maka penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan hanya oleh segelintir orang.
“Di alam yang fana ini, baik di darat maupun lautan pasti ada musibah. Akan tetapi titik fokus sebagai ikhtiar kita semua adalah pada pembahasan kemampuan untuk memperkecil atau meniadakan bencana tersebut,” kata Kiai Sodikun.
“Sekali pun kita tidak bisa menolak bencana yang sudah merupakan sunnatullah, akan tetapi kita masih bisa mempelajari cara penanggulangannya. Berbeda dengan bencana yang dilakukan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, inilah yang harus kita atasi sebelum berdampak pada masyarakat luas,” sambungnya.
Di samping itu, Kiai Sodikun juga menegaskan tidak mungkin bencana beruba azab diturunkan kepada masyaralat yang telah menyadari kebaikan-kebaikan, merawat bumi dari kerusakan, serta menjauhkan diri dari tindakan maksiat.
Karenanya, penanggulangan bencana tidak hanya sekadar membuat kebijakan-kebijakan dalam sistem pemerintah, akan tetapi juga berupaya untuk memperbaiki moral serta meningkatkan keimanan.
“Gerakan kita di LPB MUI yaitu untuk membangun sebuah penguatan mengantisipasi bencana. Jangan sampai ada orang yang kesulitan tidak menerima bantuan saat terjadi bencana, karenanya hal ini perlu kerja sama semua elemen yang ada,” pungkasnya. (Isyatami Aulia/Angga)