NGAJI Kebangsaan dengan tema Optimalisasi Islam Wasathyah Dalam Mencegah Estrimisme dan Terorisme yang diadakan Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat digelar Rabu (21/9/2022) di Pondok Pesantren Motivasi di Kabupaten Bekasi.
Sejumlah penceramah hadir dalam acara tersebut seperti Sholahudin, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, Ade Mistawijaya, dan Hendro Fernando.
Menurut Ahmad Nurwakhid, jumlah teroris yang ditangkap mencapai 1700 orang. Jumlah ini melampaui pemangkapan di tahun-tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini karena ada empat hal yaitu pembaiatan anggotanya. Adanya fenomena penjualan harta dan kemudian mereka bergabung dengan ISIS. Jumlahnya cukup banyak,” ujar Nurwakhid.
Kedua, anggota ISIS juga melancarkan aksi teror di seluruh Indonesia. Ketiga, terkait UU Terorisme yang mempidanakan siapapun yang terkait terorisme. Inilah yang dilakukan para terorisme untuk meningkatkan perlawanannya.
“Kalau kita lihat terorisme dari youtube atau sosmed lainnya dan itu dilakukan setiap hari, maka sejak itulah orang terpapar radikalisasi,” jelas Nurwakhid.
Sejumlah pembicara lainnya juga menyoroti kalangan ekstrimisme dan radikalisme. Intinya, mengajak kaum ulama dan kiyai yang ada di MUI untuk menghindari adanya faham radikalisme.
Yang jadi MC dalam acara ini adalah Sari, pembaca doa Soekandar Hhazali, sambutan oleh Hasnul Kholid Pasaribu, dan tilawah oleh Nurhakim.(zas)